PALANGKA RAYA – Kepedulian dan kedekatan Owner (Pemilik) PT Kutama Mining Indonesia (PT KMI), yang bergerak dalam bidang usaha pertambangan Batubara, di wilayah Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng), terhadap budaya adat Dayak, cukup andil selama ini.
Selain kepeduliannya mencintai adat Dayak, terbukti kedekatannya terhadap para tokoh adat, saat bersama – bersama dengan Almarhum Ketua Dewan Adat Dayak (DAD), bapak H Sabran Ahmad serta tokoh lainnya Almarhum Drs Dagut Djonas.
Owner PT KMI, Wang Xiu Juan (Ibu Susi), sosok yang sederhana dan supel dalam kesehariannya serta hubungan sosial dengan masyarakat sekitar. Apalagi, PT KMI, selaku Investor yang berusaha di Kalteng tentunya hubungan harus terjalin baik. Investasi yang ditanamkan 1, 6 Milyar dalam usaha pertambangan, kerjasama kemitraan dengan PT Tuah Globe Mining (PT TGM), pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Kecamatan Kapuas Hulu, Kalteng.
“Saya kenal dekat dengan mantan Ketua DAD Kalteng, Alamarhum H Sabran Ahmad, dan saya terkejut bapak Dagut Djonas sudah meninggal, mereka orang baik semua, " ungkap ibu Susi, saat media ini bertamu dikediamannya, di Palangka Raya beberapa waktu lalu.
Baca juga:
Asal Usul Suku Kampai Minangkabau
|
Susi, menceritakan selama dia berusaha dan berinvestasi di Kalteng, hal utama yang harus dilakukan harus menjalin hubungan baik dengan masyarakat disekitar tempat usaha serta para Tokoh Adat tak terkecuali aparat pemerintah.
Selain itu juga, dalam setiap ada event kebudayaan Dayak, owner PT KMI ini, tidak sungkan – sungkan ikut dalam kegiatan tersebut. Terlihat dokumentasi foto yang memperlihatkan , kehadirannya pada Event seni Kebudayaan, seperti Dokumentasi bersama Almarhum Sabran Ahmad, Dagut Djonas, dan tokoh pemuda Dayak lainnya.
Saat meninggalnya, almarhum H Sabran Ahmad, sebagai bentuk turut berduka cita atas meninggalnya seorang Tokoh pendiri Provinsi Kalteng dan selaku Ketua Tokoh Adat Dayak. Mewakili PT KMI, menyampaikan karangan bunga sebagai ungkapan turut berduka cita atas wafatnya tokoh Kalteng itu.
Selain itu dengan beberapa tokoh adat dan budaya Dayak Kalteng, juga dirasakan masyarakat disekitar usaha pertambangan PT KMI. Pendi, warga desa Tangirang ini menyampaikan, keberadaan PT KMI di wilayah desanya. Sudah banyak membantu, baik itu tenaga kerja.
Kepedulian akan masyarakat Kalteng dan adat budayanya, dikatakan juga salah seorang aktivis dan penggiat Keadilan. Hendra Jaya Pratama, Ketua DPD Jaringan Organisasi Masyarakat Nusantara (JOMAN) Provinsi Kalimantan Tengah.
Menurutnya, sosok seperti ibu Susi yang telah berinvestasi di Bumi Tambun Bungai (Kalteng), dan kontribusinya terhadap Daerah Kalteng banyak, selain dari Investasinya, juga menghasilkan tenaga kerja bagi masyarakat sekitar serta Pajak pendapatan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Para Investor yang telah berusaha diwilayah kita, harus kita jaga. Contohnya seperti Ibu Susi, Owner PT KMI, kepeduliannya dan kedekatannya dengan para tokoh adat Dayak, ini memperlihatkan bahwa beliau peduli akan kebudayan kita selama ini, jarang ada Owner seperti ibu Susi ini, ” terang Ketua DPD Joman ini.
Harapannya, terkait permasalah yang dialami PT KMI, yang saat ini dililit permasalahan internal perusahaan, yaitu PT TGM, Direktur pemilik IUP Pertambangan, adalah dulu diberikan kewenangam untuk menjadi Kepala Cabang di Palangka Raya, Kalteng. Namun, saat ini telah berupaya, melarikan hak - hak yang telah diusahankan PT KMI.
"Sebagai putra daerah, kita wajib membantu sesuatu hal yang benar, apalagi ini menyangkut Investasi yang ada di Kalteng, " imbuh Hendra.